Selamat Datang di Bank Sampah Sri Wilis

Sampah rumah tangga merupakan salah satu penyumbang terbesar limbah di lingkungan kita. Oleh karena itu, pengelolaan yang baik sangat penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan masyarakat. Memilah sampah berdasarkan jenisnya—organik dan anorganik—adalah langkah pertama yang dapat dilakukan. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos, sementara sampah anorganik dapat didaur ulang. Dengan melakukan pengelolaan yang baik, kita tidak hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Sampah plastik adalah masalah serius yang dihadapi oleh banyak negara. Plastik yang tidak terurai dapat mencemari tanah dan air, mengancam kehidupan satwa liar dan mengganggu ekosistem. Untuk mengurangi dampak ini, masyarakat diimbau untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan beralih ke alternatif yang lebih ramah lingkungan, seperti tas kain atau wadah kaca. Dengan kesadaran dan tindakan kolektif, kita dapat membantu menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat.

Sampah yang menumpuk di lingkungan dapat menjadi sumber penyakit. Ditemukannya vektor penyakit, seperti lalat dan tikus, yang berkembang biak di tempat-tempat kumuh dapat membahayakan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan dan melakukan pembersihan secara rutin. Keterlibatan komunitas dalam program kebersihan lingkungan dapat meningkatkan kesadaran dan menjaga kesehatan bersama.

Gaya hidup minimalis adalah salah satu cara efektif untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. Dengan mengurangi barang-barang yang tidak diperlukan, kita tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga menciptakan ruang yang lebih bersih dan nyaman. Selain itu, membeli produk yang tahan lama dan berkualitas dapat mengurangi frekuensi pembelian dan limbah yang dihasilkan. Menerapkan prinsip minimalis dalam kehidupan sehari-hari dapat berkontribusi pada pengurangan sampah dan perlindungan lingkungan.

Slogan sampah jadi uang bukan sekedar isapan jempol belaka. Bagi ibu-ibu di kawasan perumahan Wilis II Kelurahan Pojok Kec Mojoroto hal itu sudah menjadi realitas. Bahkan, sudah menjadi alternatif sumber pendapatan yang langsung bisa rasakan dan dimanfaatkan untuk menutup sebagian kebutuhan. Sekedar untuk membeli asam atau garam. Bahkan, kini ibu-ibu bisa menjadikan bank sampah sebagai tempat untuk menjadikan sampah menjadi uang. Tidak tanggung-tanggung, bank sampah mampu menjadikan kesibukan ibu-ibu bertambah. Apalagi kalau tidak memilah sampah rumah tangga yang kemudian disetorkan ke bank sampah. Selanjutnya, setoran sampah itu diperhitungkan dengan uang. Toh demikian ibu-ibu bisa menyimpan sampai jumlahnya tertentu. Bahkan, hingga hari ini banyak ibu-ibu yang membiarkan tabungan uangnya tidak diambil.